Halaman

Minggu, 22 April 2012

Teknik penanganan pada kambing yang keracunan / sakit parah dengan terapi cubit

 Artikel ini kami tulis berdasarkan pengalaman ketika kambing kami mengalami keracunan yang sudah sangat parah kondisinya. Kambing indukan kami yang bernama zena sudah tidak mau makan dan minum selama 3 hari, pupil mata sudah mengecil dan pandangan tidak fokus, nafas dan denyut jantung tidak teratur dan pada keadaan bunting. Sehingga butuh beberapa pertimbangan apabila kambing disuntik karena dalam keadaan bunting.
(Zena, salah satu indukan Lembah Gogoniti Farm yang keadaanya sudah mulai membaik)
Apabila salah dalam penanganan pada kasus seperti ini akibatnya cukup fatal yaitu kematian.  Pengalaman sebelumnya apabila kambing sudah dalam keaadaan ini, kami tidak ambil resiko dan segera dijual untuk disembelih sebelum kambing mati .

Menurut sebagian peternak ada yang menggunakan teknik pengirisan telinga apabila kambingnya sedang keracunan atau sakit parah, namun apabila kambing Peranakan Etawa diiris telinganya walaupun kemungkinan kambing dapat sembuh tentunya akan mengurangi keindahan seni dan harga jual dari kambing peranakan etawa yang salah satunya dinilai dari panjang / pendek, dan bentuk telinganya. Tujuan dari teknik pengirisan telinga pada penanganan kambing keracunan yaitu agar kambing  tetap dalam keadaan sadar karena menahan sakit, dan ada rentang waktu agar obat bekerja untuk menetralkan racun.
Dari pertimbangan tersebut kami mencoba teknik lain yang hampir mirip dengan metode diatas dengan mencubit telinga kambing sehingga kami sebut  terapi cubit. Namun sebelum diberi terapi ini, kambing harus diberikan cairan pengganti pakan  yang berprotein tinggi  setiap harinya dan penetral racun alami(kami menggunakan air kelapa).
Bahan-bahan yang kami gunakan yaitu:
1. Dua kuning telor bebek
2. Tetes tebu
3. Air hangat
Ketiga bahan tersebut dicampur sampai merata dan diminumkan . Selanjutnya selang 2 jam kemudian berikan minum dengan air kelapa, Setelah itu baru dilakukan teknik terapi cubit .

Cara teknik terapi cubit sangat sederhana yaitu dengan mencubit bagian telinga kambing secara bergantian. Ternyata setelah kami coba teknik ini cukup efektif untuk mempertahankan kambing terus dalam keadaan sadar bahkan keunggulan teknik ini, kambing pun yang sempat tidak makan menjadi mau makan ketika dicubit telinganya.  Ketika cubitan dilepas kambing ternyata tidak makan lagi namun setelah dicubit telinganya lagi kambing pun mulai makan lagi. Setelah diterapi cubit dan pemberian cairan pengganti pakan kambing,  zena pun mulai berangsur-angsur membaik

Tidak ada komentar: